Sepintas
ketika mendengar nama Glenmore, terdengar seolah olah sebuah kota yang berada
dibenua biru Eropa, tapi jangan kaget jika ternyata kota Glenmore adalah sebuah
kota kecil yang berada di kawasan sebelah barat Kabupaten Banyuwangi. Terletak
di sebelah selatan Gunung Raung. Sebuah kawasan sejuk yang telah lama didiami oleh
penduduk dari Madura sebagai penduduk mayoritas, etnis lain yang hidup di
Glenmore diantaranya Jawa, Arab dan Cina.
Memiliki
hubungan sejarah dengan Eropa sudah pasti, karena memang Glenmore adalah sebuah
kawasan yang pernah dimiliki oleh seorang Bangsawan Skotlandia yang bernama Ros
Taylor. Sebuah kawasan luas yang berkontur tinggi yang di beli Ros Taylor dari
Gubernur Hindia Belanda pada tahun 1909. Wisatawan Belanda banyak mengunjungi
Glenmore untuk sekedar bernostalgia sekaligus mengunjungi perkebunan Karet,
Kopi dan Kakao yang berada di sekitar Glenmore.
Tapi
lupakanlah dulu sejarah Glenmore, mari kita lihat kuliner unik khas Glenmore
yang bernama lontong campur. Karena tidak lengkap rasanya berbicara Glenmore
jika kita tidak mencicipi kuliner khas Glenmore.
Sebelum
pia Glenmore menjadi ikon baru di jajanan dari Glenmore Banyuwangi. Lontong
campur telah lebih dulu hadir bersama masyarakat Madura di Glenmore. Masakan
ini merupakan cerminan warna pendalungan
khas Kota Glenmore. Lontong campur merupakan makanan yang diadaptasi dari
makanan yang sama di Madura, tetapi kemudian di racik kembali dan modifikasi
ulang dengan rempah-rempah khas tanah Jawa.
Adalah Ibu Samsuni, seorang pendatang dari Madura yang telah membawa
masakan ini kemudian memodifikasi ulang sehingga terciptalah lontong campur
khas Glenmore. Uniknya hingga kini ternyata kuliner ini di jual oleh keturunan
Ibu Samsuni sendiri dan beberapa penjual yang memiliki hubungan kekerabatan
dengan Ibu Samsuni.
Masakan ini terbuat dari bahan dasar
kacang tanah goreng, kemudian
dihaluskan dicampur dengan petis ikan
khas Madura, sedikit garam dan air. Selanjutnya sambal kacang di siramkan
diatas irisan lontong. Campuran lontong
dan sambal kacang tanah selanjutnya di
campur kembali dengan kuah campur yang terbuat dari berbagai macam rempah
seperti cengkeh,pala dan lombok merah. Kuah berwarna kemerah-merahan dicampur
dengan dengan mie bakso, dan irisan daging sapi, dihidangkan dengan krupuk
ikan, wess... membuat yang pernah mencicipi lontong campur selalu ingin terus
mencobanya.
Meskipun
lontong campur dulunya hanya dinikmati masyarakat etnis Madura, akan tetapi
etnis lain yang tinggal di Glenmore sudah familiar
dengan masakan ini, bahkan beberapa
wisatawan asing yang berkunjung ke Glenmore dan pernah mencoba campur bilang
bahwa Unique and very delecious.
Jika
ingin menikmakti lontong campur, karena kuliner ini merupakan ‘endemik’ jadi campur tidak akan kita
temui di tempat lain. So... tinggal datang aja ke ke Kota Glenmore Banyuwangi.
Letak Glenmore sendiri kita dapat menikmati kuliner ini di sekitar
kawasan Pasar Glenmore terletak diantara Jember dan Banyuwangi, dengan harga per
piringnya hanya sekir Rp. 7000,00 kita bisa menikmati campur sampil menikmati
sejuk kawasan perkebunan yang mengelilingi Kota Glenmore.
0 komentar:
Posting Komentar